DAMPAK PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA DAN LAJU DEFORESTASI

0
847

Program perhutanan sosial telah dibentuk pada tahun 2007 dengan tujuan: (1) mewujudkan pemerataan kualitas hidup masyarakat di tingkat perdesaan khususnya wilayah yang memiliki hutan; (2) mencegah dan menurunkan tingkat deforestasi yang diiringi dengan pemanfaatan hutan. Untuk mendukung hal tersebut, pada tahun 2014 pemerintah telah memberikan arahan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk meningkatkan target luas perhutanan sosial yang hingga pada tahun 2016 target tersebut meningkat menjadi 12,7 Juta Ha (Cifor 2019).

Studi ini bertujuan mengukur bagaimana dampak Program perhutanan sosial terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Desa yang memiliki luas hutan juga tingkat deforestasi di wilayah tersebut. Menggunakan data-data sekunder sosio-ekonomi dan spasial dengan model Two-stage Least Square, dibentuk variabel dependen pada persamaan pertama, yaitu dummy desa yang memiliki perhutanan sosial diikuti oleh beberapa variabel independen yang diindikasikan berkaitan dengan variabel dependen yaitu jarak desa ke ibukota terdekat, jarak desa ke jalan raya terdekat, tingkat kemiringan desa, tingkat ketinggian desa, dan dummy kecamatan yang 30% desanya memiliki hutan sosial. Pada persamaan kedua, digunakan variabel dependen yang menjelaskan tingkat kesejahteraan dan deforestasi seperti rumah tangga pengguna listrik, jumlah sekolah dasar, dan rumah tangga pengguna LPG. Terkait dengan deforestasi, digunakan tingkat deforestasi yang bersumber dari data Hansen. Hasil estimasi persamaan pertama menunjukkan bahwa jarak desa ke ibukota terdekat dan tingkat ketinggian desa menurunkan peluang suatu desa untuk mendapatkan hutan sosial, sedangkan tingkat kemiringan lereng desa dan kecamatan yang 30% desanya memiliki hutan sosial meningkatkan peluang suatu desa untuk mendapatkan hutan sosial secara signifikan.

Menggunakan hasil estimasi tersebut, pada persamaan kedua terdapat hasil bahwa desa yang memiliki hutan sosial mampu meningkatkan: (1) rata-rata rumah tangga pengguna listrik di desa; (2) jumlah sekolah dasar; (3) rata-rata rumah tangga pengguna LPG. Namun, hasil yang kontradiktif terlihat bahwa hutan sosial belum mampu menurunkan tingkat deforestasi dilihat dari hasil yang positif dan signifikan terhadap tingkat deforestasi di desa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa harus ada pengelolaan yang lebih baik terhadap wilayah yang mendapatkan hutan sosial agar peningkatan kesejahteraan masyarakat di perdesaan khususnya kawasan hutan dapat diiringi oleh penurunan pada tingkat deforestasi.

Kata kunci: Ketimpangan perdesaan dan perkotaan, deforestasi, Hutan sosial

Name *

Email *