POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia bersama Article 33 menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk membedah alokasi anggaran belanja pelaksanaan pendidikan di Makassar dengan ditandai penandatangan Memorandum of Understanding (MoU).
Koordinator Kopel Indonesia Syamsuddin Alimsyah mengatakan penandatangan MoU nantinya akan mempermudah Article 33 untuk mendapatkan data-data pendidikan di kota Makassar. ” Penelitian ingin sangat sederhana. Pertama bagaimana menelusuri anggaran pendidikan yang dinilai sangat boros dan kurang tepat sasaran serta tak bermanfaat,” ujarnya.
Untuk itu diharapkan, kata dia, dengan adanya MoU diharapkan pihak-pihak terkait yakni Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar untuk memberika data yang valid.
Direktur Article 33 Santoso menjelaskan anggaran pendidikan setiap tahunnya mengalami peningkatan yang sangat drastis, tetapi kualitas pendidikan di Indonesia masih jalan di tempat. ” Hal itu terjadi karena kebijakan-kebijakan yang lahir belum jelas arahnya. Kita ingin memastikan anggaran yg besar itu digunakan dengan cara yang benar dan tepat sasaran,” sebutnya.
Sementara itu, Walikota Makassar Danny Pomanto mengapresiasi MoU antara Pemkot Makassar dengan Kopel Indonesia dan Article 33 yang ingin membedah belanja anggaran pendidikan di kota Makassar. ” Pendidikan adalah jendela masa depan. Hancurnya sebuah negara, akibat pendidikan hancur yang diterapkan bangsa,” sebutnya.
Untuk itu, kata Walikota berlatar arsitek ini menegaskan sejak awal dirinya terpilih menjadi Walikota Makassar akan konsen pada sektor pendidikan. ” Untuk itu sy ingin semua sekolah transparan dan memberikan data. Saya ingin semua belanja pendidikan dibedah mendalam agar pendidikan di Makassar berkualitas,” pungkasnya.
(ihwan fajar/pojoksulsel)
