Kunjungan Lapangan ke Medan

0
41

Medan, Simalungun, Samosir, Toba

5-9 Juli 2022

Sebagai sektor yang mampu memberikan multiplier effect terhadap perekonomian yang cukup tinggi, sektor pariwisata menjadi salah satu fokus pembangunan Pemerintah Indonesia yang tertulis dalam dokumen RPJMN 2020-2024. Dalam dokumen tersebut, dibentuk lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang mana salah satunya adalah DPSP Danau Toba. Dalam pertemuan bersama Article 33 Indonesia, Ibu Indri Astuti sebagai perwakilan dari Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (KemenkoPMK), mengungkapkan pentingnya penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta potensi-potensi unggul sebagai salah satu strategi optimalisasi sektor pariwisata.

Bersama dengan KemenkoPMK dan Friederich Ebert Stiftung (FES), Article 33 Indonesia akan melakukan kajian khusus yang berjudul ‘Kajian Pengembangan Kawasan berbasis Potensi Unggulan Lokal dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dari Dampak Pandemi Covid-19’. Kajian yang akan dilaksanakan di beberapa wilayah di sekitar DPSP Danau Toba, akan menjadi referensi KemenkoPMK dalam menyusun perencanaan intervensi berikutnya di tahun depan.

Sebagai langkah persiapan, Article 33 Indonesia melakukan kunjungan ke beberapa wilayah kajian dari tanggal 5 hingga 9 Juli 2022, seperti Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir dan Kabupaten Toba. Kunjungan ditujukan dalam melakukan advokasi kepada pemerintah setempat serta mendapatkan informasi lebih jauh lagi mengenai situasi yang ada di masing-masing wilayah, terutama mengenai potensi ekonomi dan sumber daya masyarakatnya. 

Pemerintah provinsi Sumatera Utara mengungkapkan bahwa terdapat berbagai potensi unggulan yang ada di Sumatera Utara, tetapi permasalahan utamanya adalah seputar aksesibilitas. Misalnya, Berastagi terkenal menghasilkan wortel dengan kualitas tinggi, tetapi dalam proses distribusinya mengalami kendala karena infrastruktur yang terbatas. Tak hanya seputar aksesibilitas, masyarakat juga belum bisa memasarkan produk-produk unggulannya dengan optimal. Di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Toba terkenal dengan kopi khas-nya, tetapi masyarakat belum merasakan dampak yang besar karena terkendala dalam proses pemasaran. 

Kunjungan diakhiri dengan restu dari masing-masing pemerintah daerah dan juga pesan agar setiap kajian yang dibuat dapat menghasilkan dampak yang nyata.